PANGKALAN BUN – Maraknya aksi pelansir Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Statsiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), nampaknya sulit untuk dibendung. Bahkan disaat BBM sulit dicari, terkadang disebabkan oleh banyak para pelansir yang juga kerjasama dengan oknum petugas SPBU setempat yang nakal.
“Jadi upaya menekan lonjakan pelansir BBM, termasuk pelansir yang nakal, maka tahun 2017 ini pihak Terminal Bahan Bakar Minyak ( TBBM) PT Pertamina Pangkalan Bun, bakal membuka SPBU mini di sejumlah pelosok daerah di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Lamandau, Sukamara, dan juga di Kabupaten Seruyan,” ungkap Kepala Hiswana Migas Pangkalan Bun, Rusmadi Abdullah.SE, sabtu (4/2/2017).
Program tersebut merupakan solusi yang di upayakan Pemda, Pertamina, dan Hiswana Migas Pangkalan Bun untuk menyediakan BBM bersubsidi bagi masyarakat yang berada di pelosok dan jauh dari SPBU. Pembuatan SPBU mini itu juga merupakan jawaban dan solusi atas maraknya pelangsir BBM ilegal yang terus terjadi di wilayah Kobar.
“Ini merupakan jalan keluar untuk mengantisipasi lonjakan dan maraknya penyalah gunaan BBM bersubsidi di masyarakat. Karena kebutuhan BBM saat ini menjadi prioritas dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di pelosok daerah. Kondisi masyarakat di pelosok yang tidak terjangkau SPBU manjadi dasar para pelangsir mengangkut BBM ilegal dan dijual dengan harga di atas HET”,tegas Rusmadi.
SPBU mini nantinya akan bekerjasama dengan masyarakat setempat, pertamina akan menyuplai langsung dan memberikan subsidi untuk biaya operasionalnya.
” Pokoknya harganya tidak akan mahal seperti di eceran saat ini. Dan di Kabupaten lain di provinsi Kalteng, SPBU mini sudah banyak di bangun. Di Kobar masih menunggu proses pendataan dan kebijakan dari Pemerintah daerah,” tutup Rusmadi. (man/beritasampit.co.id)